Selasa, 19 Juli 2011

Jejak-Jejak Kecil Itu Kini Telah Berubah

Aku masih ingat betapa kita dulu sering bersama, bercanda, tertawa, bekelahi, dan merangkai cita-cita dalam ocehan yang keluar dari mulut-mulut kecil kita. Aku masih ingat betapa dulu jejak-jejak kaki kecil terukir dalam sejarah hidupku. Aku pun masih ingat betapa banyaknya hal konyol yang sering kita lakukan bersama.
Kini, jejak-jejak kaki kecil telah berubah menjadi jejak langkah kaki yang besar dan semakin dalam terpantri dalam sejarah hidupku. Pemilik kaki itu telah berevolusi, tumbuh menjadi manusia dengan impian, ambisi, dan harapan yang semakin besar.Jejak-jejak kaki itu tidak lagi bersama. Jejak itu telah menuju jalan impian masing-masing untuk dapat mewujudkannya menjadi kenyataan.
Jejak itu adalah kalian, teman-temanku. Teman yang menghiasi warna kehidupanku. Tawa, tangis, marah, berbaur dalam memoriku. Masih ingatkah kalian, saat kita bersama? bersama dalam tawa? bersama dalam duka? dan bersama dalam merajut impian-impian kita. Aku masih ingat, kawan. Saat-saat, kita menghabiskan waktu bersama. Lukisan itu terekam jelas dalam memoriku. Walau raga akan menua nantinya, walau nanti kita tidak lagi mengenal satu dengan yang lain karena wajah kita telah berubah tua dan rambut memutih, tetapi kisah itu terangkai dan terekam dalam sejarah hidupku. Kisah itu tidak akan pernah berubah karena waktu telah mengukirkan dengan tinta mas yang mengkilap indah.
Kawan, bila suatu waktu kita dapat berkumpul kembali, aku dapat membayangkan apa yang akan kita lakukan saat itu. Ya, pasti saat itu, kita akan memutar kembali memori-memori saat kita bersama. Walau kini, kalian berjalan di jalan impian kalian masing-masing. Ingatlah, kawan, kita masih terhubung dengan ikatan memori di kala jejak kaki itu masih kecil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar